DONGGALA – Kondisi jembatan megawati kian memprihantinkan dan tak terawat. Padahal jembatan ini pernah direhab dengan anggaran Rp200 juta oleh Bidang Binamarga Dinas Pekerjaam Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Donggala pada tahun 2022.
Berdasarkan data yang dihimpun, proyek berbandrol Rp200 juta itu didominasi untuk item pekerjaan seperti pengecetan dan pemasangan lampu hias berbahan akrilik. Ditambah pekerjaan plesteran di bagian yang rusak. Namun volumenya tak begitu banyak.
Kini kondisinya tak terurus. Tanaman liar tampak sudah merambat ke tiang-tiang jembatan. Lampu-lampu hias telah hancur.
Menurut kesaksian warga, lampu hias yang dipasang hanya bertahan beberapa hari saja. Setelah itu, lampu hias mati dan tak pernah menyala. Tak hanya lampu yang mati, lampu hias berbahan dasar akrilik itu juga tampak pecah.
Dua tahun telah berlalu, proyek Rp200 juta ini tak memiliki manfaat sama sekali. Bahkan warga menertawakan proyek Rp200 juta namun hasilnya yang tak sesuai dengan nilai anggarannya.
“Orang-orang tertawa melihat model rehab jembatan ini. Dan tidak memiliki asas manfaat sama sekali,” ujar Tamsir saat melewati jembatan itu.
Kepala bidang binamarga Dinas PUPR Donggala, Anjas Setiawan, yang dikonfirmasi, Rabu (5/3/25) kemarin enggan menemui wartawan. Padahal ia sedang berada di dalam ruangan. (ujs)
