RADAR PALU – Gubernur Sulteng Anwar Hafid di hadapan ribuan demonstran di Kota Palu 1 September 2025 menyatakan tegas akan menertibkan aktivitas tambang illegal mendapat tanggapan dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng.
Koordinator Jatam Sulteng Muhammad Taufik mengharapkan pernyataan gubernur di hadapan massa aksi pada 1 September lalu terkait tambang ilegal benar-benar tegas dilakukan, bukan upaya mencari popularitas.
Taufik mengatakan, dibutuhkan aksi tegas sang gubernur untuk mendorong penegakan hukum terkait aktivitas tambang tanpa izin di provinsi Sulteng. Menurutnya tambang ilegal, menyebabkan kerusakan lingkungan dan sumber penghidupan warga lokal. “Kalau mau melihat narasi gubernur tentang penertiban tambang ilegal, sebenarnya semacam popularitas saja yang akan dibangun, tapi dalam praktik di lapangan kami belum melihat gubernur benar-benar mendorong aparat penegak hukum,” kata Taufik akhir pekan lalu.
Untuk diketahui sejumlah wilayah di Sulteng diduga terdapat aktivitas tambang illegal, di antaranya Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Toli-toli dan beberapa daerah lainnya.
Aktivitas illegal tersebut tentu menjadi ancaman pencemaran lingkungan, khususnya di kawasan pertanian warga hingga sumber air bersih.
Sebelumnya Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid berjanji akan menindak seluruh aktivitas pertambangan ilegal yang ada di wilayah Sulteng. Komitmen itu disampaikan Anwar Hafid di hadapan ribuan massa aksi dari mahasiswa, aliansi ojek online, dan masyarakat Kota Palu saat menggelar aksi di depan Kantor DPRD Sulteng, Senin (1/9/2025).
Anwar meminta masyarakat ikut mengawasi dan bersama-sama menindak tambang yang tidak sesuai aturan.
“Berikan saya waktu untuk melakukannya sesuai dengan kewenangan saya,” tegasnya.
Selain soal tambang ilegal, Gubernur Sulteng juga memaparkan program kerja lima tahun ke depan, termasuk komitmen memberikan beasiswa bagi mahasiswa.
“Mohon dan dukungan seluruh masyarakat untuk kita bersama-sama menertibkan seluruh pertambangan yang tidak sesuai kaidah pertambangan,” ujarnya.
Anwar Hafid juga menyatakan pertambangan ilegal yang telah merusak lingkungan dan mohon dukungan serta memberi kesempatan untuk melakukan penertiban sesuai aturan yang berlaku.(*/ron)
