PALU – Kementerian Agama Kantor Wilayah Sulawesi Tengah bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu menggelar pengamatan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah, di Gedung Pemantauan Hilal di Desa Marana, Kabupaten Donggala, Sabtu (29/3).
“Ketinggian hilal masih -2,436 derajat dengan sudut elongasi 2,005 derajat. Bisa jadi hilal belum akan terlihat hari ini,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Nurhayati kepada awak media.
Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Kepala Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Sulteng Dr Junaidin SA g MA menambahkan, bahwa pelaksanaan rukyatul hilal ini untuk penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah.
“Dari hasil pengamatan observasi di lapangan yang dilakukan oleh beberapa tim di Sulteng termasuk Kemenag hilal itu masih di bawah ufuk, termasuk sudut elongasi belum terpenuhi, sehingga kecil kemungkinannya bulan itu akan terlihat,” kata Junaidin.
Lanjut Junaidin, hasil rukyatul hilal hari ini akan menjadi bahan pada Sidang Isbat yang akan direkomendasikan dan dikirim ke pusat. “Jadi untuk pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri kita menunggu hasil dari sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah,” sebut Junaidin.
Junaidin mengatakan umat muslim diminta menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan sebagai hari kemenangan dari keberhasilan melewati puasa di bulan suci Ramadan.
“Mari kita sambut Idul Fitri ini bersama-sama menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara, tetap menjaga silaturahmi, dan semoga puasa yang telah kita lakukan benar-benar membuat kita menjadi orang yang bertakwa,” tutup Junaidin.(acm)
