03 November 2025
25.1 C
Palu

Cahya Ratubilqis, Anak 6 Tahun yang Taklukan Tahura Sulteng Trail Run 5K

Must read

MEDALI PERTAMA : Momen pelari trail run cilik menerima hadiah apresiasi dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Neng (kanan). (Foto : ISTIMEWA)

PALU – Cahya Ratubilqis, bocah perempuan berusia 6 tahun 11 bulan, sukses mencuri perhatian dalam ajang Tahura Sulteng Trail Run yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (26/4) di Desa Ngata Baru, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Di usianya yang masih sangat belia, Bilqis mampu menyelesaikan lintasan trail run bersama peserta yang didominasi orang dewasa itu sejauh 5 kilometer. Ini merupakan sebuah prestasi baru baginya yang baru pertama kali ikut dalam even resmi.

Sejak masih berusia beberapa bulan, Bilqis sudah akrab dengan aktivitas naik gunung dan berkemah bersama ayah dan ibunya.

Sang ayah Deni Rivaldi mengungkapkan kebiasaan ini secara alami membentuk mental dan fisik Bilqis.

“Awalnya cuma ikut camping-camping, lama-lama jadi terbiasa,” kata Deni kepada Radar Sulteng saat di temui di kediamaanya, Minggu (27/4).

Ketertarikannya pada dunia trail run muncul saat melihat ayahnya yang aktif berlari dan sering membawa pulang medali.

“Setiap saya pulang bawa medali, saya kasih ke dia. Tanpa sadar itu memotivasi dia,” lanjut Deni.

Bilqis pun mulai rutin ikut ayahnya jalan-jalan ke hutan kota, berlatih dengan medan tanah yang lebih ia sukai ketimbang aspal.

Deni mengatakan adapun persiapan Bilqis mengikuti Tahura Sulteng Trail Run dimulai dengan latihan-latihan ringan, termasuk uji coba menaiki gunung dalam konsep tek-tok (naik-turun dalam satu hari).

Hasilnya, Bilqis menunjukkan mental yang kuat tanpa mengeluh, bahkan saat menghadapi tanjakan berat.

“Saya daftarkan diam-diam dulu. Setelah itu saya tanya, ternyata dia antusias sekali. Dia bahkan tidak sabar dan selalu menghitung hari menuju lomba,” ujar Deni.

Ketika jalur lomba dicoba untuk pertama kalinya, Bilqis menyelesaikannya dalam waktu lebih dari dua jam.

“Tapi kemarin dia (Bilqis) berhasil menyelesaikan finish 5 K itu 1 jam 50 menit. Antusiasnya tinggi bahakan setelah Ibu Reny (Wakil Gubernur Sulteng) lepas bendera star dia langsung tancap juga larinya,” kata Deni

Dengan menggunakan No BIB 5209 Bilqis berhasil mencapai garis finis dengan membawa pulang medali pertamanya.

“Dia gantung medali dan BIB-nya di kamarnya. Dia juga minta divideo saat dikalungkan medali,” tutur sang ayah dengan bangga.

Meski Bilqis bercita-cita menjadi tentara, pengalaman di dunia lari trail ini sudah membentuk karakter tangguhnya dan cinta tantangan dalam dirinya.

Melihat potensinya, Deni berharap ke depan akan ada lebih banyak wadah pembinaan usia dini di dunia trail run di Sulawesi Tengah.

“Di Jepang, pembinaan atlet lari usia dini itu kompetitif tapi disesuaikan dengan kemampuan anak-anak. Kalau di sini juga seperti itu, anak-anak akan semakin semangat karena kerja keras mereka dihargai. Kedepan saya berharap ada lomba-lomba atau kelas kelas khusus untuk usia mereka,” harap Deni.

HINGGA FINISH : Peserta cilik Tahura Sulteng Trail Run 2025, Cahya Ratubilqis nampak semangat mengikuti lomba pertamanya.(Foto : IST)

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Neng, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan event Tahura Sulteng Trail Run dalam menjaring atlet-atlet muda potensial, termasuk salah satunya Cahya Ratu Bilqis, peserta cilik berusia 6 tahun 11 bulan yang berhasil finis di kategori 5 kilometer.

“Kami bersyukur dalam event ini bisa menjaring atlet-atlet muda potensial yang akan menjadi cikal bakal atlet di Sulteng. Dan ada satu peserta bernama Bilqis yang mampu finish di kategori 5 Km,” ujar Muhammad Neng.

Sebagai bentuk apresiasi, Dinas Kehutanan berkomitmen mengangkat Bilqies sebagai anak binaan dalam olahraga atletik. Muhammad Neng berharap ke depan, Bilqis bisa dibina lebih intensif oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Sulteng, KONI Sulteng dan Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Sulawesi Tengah, agar potensinya terus berkembang dan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

“Bilqis merupakan calon atlet masa depan, saya akan mencoba diskusikan dengan Kadis Pemuda dan Olahraga, dan Pengurus ALTI Provinsi Sulawesi Tengah agar talentanya mendapatkan pembinaan dan perhatian,” tuturnya.

Saat menerima hadiah hiburan yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan, Bilqis dengan malu-malu menyampaikan rasa terima kasihnya di hadapan para peserta dan panitia.

“Terima kasih hadiahnya untuk Bilqis yang bisa finish di kategori 5 Km,” ucapnya polos di atas panggung.

Event yang dilepas secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah ini memang telah berakhir, namun meninggalkan banyak kisah menarik.

Dari jalur menantang, pemandangan pengunungan Tahura Bukit Soeharto, kerja keras panitia, hingga hadirnya sosok Bilqis yang kini menjadi buah bibir di media sosial dan grup komunitas lari.

Melihat potensi luar biasa dari atlet cilik ini, harapannya ke depan Pemerintah Daerah melalui KONI dan ALTI bisa memberikan pembinaan berkelanjutan, sehingga bibit atletik Sulawesi Tengah seperti Bilqis dapat berkembang dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional. (win)

-IKLAN-spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!