PALU – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) terus berupaya dalam meningkatkan pengadaan atau penyerapan beras di seluruh Indonesia. Termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan menargetkan 3.894 ton setara beras selama Februari hingga April.
Pimpinan Wilayah Bulog Provinsi Sulawesi Tengah, Elis Nurhayati mengatakan bahwa hingga awal April penyerapan telah mencapai 3.128 ton atau sekitar 80.34 persen. Pencapaian itu menurutnya tercapai atas kerja sama antara Dinas Pertanian provinsi dan juga kabuapten/kota di Sulteng.
“Insya Allah di tiga minggu terakhir ini untuk 20 persennya lagi, kami optimis akan bisa tercapai dan pencapaian yang sudah kita laksanakan itu tentu merupakan kerja sama yang dilakukan di seluruh Indonesia, bukan hanya dari pihak bulog saja tetapi sebagaimana dilakukan juga di seluruh Indonesia,” ujar Elis saat konferensi pers pada Senin (14/4/2025).
Proses penyerapan tersebut dilaksanakan dengan melakukan kunjungan di wilayah panen dan lokasi penggilingan aktif selama musim panen. Penyerapan tersebut berdasarkan data dari Kerangka Sampel Area (KSA) dengan didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapangan dan anggota TNI, dengan pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa yang ada di tiap kecamatan yang dikunjungi.
Selain itu, Bulog juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian Sulawesi Tengah dan setiap kunjungan yang dilakukan oleh Bulog difasilitasi oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan petugas terkait lainnya.
Pada kesempatan ini, Elis mengungkapkan bahwa potensi panen ada di wilayah Parigi Moutong (Parimo) yang memang adanya sejak awal tahun di Februari awal.
“Kalau yang dibulan April ini memang sudah sedikit tapi ada wilayah-wilayah yang memang baru seperti di Parimo, yang ternyata pada bulan April ini ada di wilayah Toribulu yang baru panen. Jadi, memang tidak serentak,” jelasnya.
Selain itu, Ia menyebutkan bahwa kini wilayah Tolitoli sedang lakukan panen yang hampir sebagian besar di kecamatan yang ada, Luwuk sendiri pada awal bulan Mei akan ada potensi panen kembali di bagian Banggai. Untuk wilayah poso sendiri telah panen sejak awal tahun hingga kini dalam posisi tanam.
“Jadi sekarang kalau misalnya dilihat di wilayah tersebut posisinya sedang tanam. Kalau saya liat di lapangan seperti di Morut (Morowali Utara, red) itu kan juga masih tanam kemungkinan akan panen sekitar di awal mei mungkin, jadi kita tidak serentak pada penyerapan sesuai dengan kondisi panen diwilayahnya masing-masing,” pungkasnya.(cr2)
