RADAR PALU – Pemerintah Kota Palu melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan pelantikan Ketua dan Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Palu masa bakti 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kantor Wali Kota Palu pada Senin pagi, 28 Juli 2025, pukul 09.27 WITA, berdasarkan surat dari Kepala Kesbangpol Kota Palu Nomor: 200.1.2.2/662.95/BKBP/2025, tanggal 25 Juli 2025.
Pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat semangat kebangsaan serta mempererat persatuan antar-etnis di Kota Palu yang dikenal sebagai miniatur Indonesia. Ketua FPK Kota Palu, Wijaya Chandra, yang kembali dipercaya memimpin untuk keempat kalinya, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya dukungan semua pihak dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat pembangunan daerah.
“Ini adalah periode keempat kami memimpin FPK. Dengan penuh rasa tanggung jawab, kami ingin membawa organisasi ini bukan hanya sebagai wadah berkumpul, tetapi menjadi motor penggerak pembangunan sosial dan kebangsaan di Kota Palu,” ujar Wijaya. Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam pengadaan pakaian adat dari masing-masing etnis sebagai simbol kebhinekaan yang hidup dan aktif.
Lebih lanjut, Wijaya menyoroti sejumlah isu strategis, termasuk berkurangnya lapangan kerja di Sulawesi Tengah, pentingnya roadmap pembangunan yang komprehensif, hingga kebutuhan peningkatan SDM untuk menghadapi tantangan globalisasi. “Kita perlu data potensi dan roadmap pembangunan Sulawesi Tengah. Tanpa itu, sulit menggaet investor yang berperan penting dalam menciptakan stabilitas sosial dan ekonomi,” tambahnya.

Sementara itu, sambutan dari Wali Kota Palu yang diwakili oleh Usman, selaku Asisten I Wali Kota Palu, menegaskan peran strategis FPK dalam menjaga kerukunan dan membangun kebersamaan di tengah keberagaman Kota Palu. “Pengurus FPK yang baru dilantik memiliki tanggung jawab besar dalam merawat kebhinekaan, menciptakan Kota Palu yang aman, damai, dan harmonis. FPK diharapkan menjadi penggerak sinergitas antar-etnis dan menjadi solusi dalam mengantisipasi potensi gesekan sosial,” ujarnya.
FPK Kota Palu masa bakti 2025–2029 terdiri dari tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang etnis, yang mencerminkan semangat inklusivitas dan keberagaman yang menjadi ciri khas Kota Palu. Kepengurusan ini dipimpin oleh Wijaya Chandra (etnis Tionghoa) sebagai Ketua, Rusman Lamakasusa (etnis Kaili) sebagai Wakil Ketua, dan Satar S. Laupo (etnis Bare’e, Tojo Unauna) sebagai Sekretaris, serta 29 anggota lainnya yang berasal dari berbagai etnis seperti Arab, Minahasa, NTT, Aceh, Jawa, Madura, Makassar, Papua, Gorontalo, Sunda, Minangkabau, Batak, dan lain-lain.
Dengan komposisi pengurus yang inklusif dan representatif, FPK diharapkan mampu menjadi pilar utama dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, mempererat persaudaraan lintas etnis, serta mendorong pembangunan Kota Palu yang berkeadilan dan berkelanjutan.(*)
