RADAR PALU– Suasana santai dan penuh keakraban mewarnai jalannya diskusi bersama DPP Apindo Sulteng, Dinas Tenaga Kerja Kota Palu dan serikat pekerja, Kamis 24 Juli 2025. Diskusi tersebut menghasilkan lima komitmen bersama.
Diskusi ringan yang berlangsung di Sekretariat Apindo Sulyeng di Millenial Park itu dihadiri langsung Ketua Umum DPP Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Sulteng, Wijaya Chandra. Dia didampingi sejumlah pengurus Apindo Sulteng lainnya, Ito (sekretaris), Musafir Muhaemin (Wakil Ketua), dan Ricky (Bidang Penanaman Modal). Sementara mewakili pemerintah hadir Kepala Bidang Hubungan Industrial (HI) Dinas Tenaga Kerja Kota Palu, Usman Da’u, Mediator HI Dinas Tenaga Kerja Kota Palu, Abdul Salam. Dari unsur serikat hadir: Ridwan KL (KSPSI Sulteng) , Suprianto (KSBSI), Ilsam (FSPKFP-KSPI), Faisal Khan (Kadin) serta sejumlah serikat lainnya.
Lima komitmen bersama yang dihasilkan dalam diskusi tersebut, yakni: Pertama, Komitmen bersama untuk berkolaborasi antara Apindo Sulteng, Pemerintah (Dinas Tenaga Kerja Kota Palu, dan Serikat Buruh.
Kedua, Komitmen bersama membangun sinergi dalam penanganan persoalan hubungan industrial maupun persoalan ketenagakerjaan lainnya.
Ketiga, Komitmen bersama dalam membangun kesadaran pemenuhan hak dan kewajiban dalam hubungan industrial termasuk edukasi dan sosialisasi ke berbagai tingkatan di masyarakat, khususnya pengusaha dan pekerja.
Keempat, Komitmen memperjuangkan dukungan dari kementerian untuk prioritaskan program kerja yang menguntungkan sinergi para pihak.
Kelima, Komitmen meminta dukungan pemerintah pusat untuk memfasilitasi pembukaan lahan terkait program transmigrasi yang diberikan kepada para pekerja yang di-PHK.
Ketua Apindo Sulteng, Wijaya Chandra mengatakan, lima komitmen yang bersama pada diskusi santai itu akan menjadi pedoman bagi Apindo Sulteng. Bahkan pihaknya komitmen akan langsung melaksanakannya. “Kalau kami dari pengusaha ini, tidak buang-buang waktu, langsung eksekusi,” kata Wijaya singkat.
Kabid HI Dinas Naker Kota Palu, Usman Da’i mengapresiasi hasil pertemuan tersebut. “Saya kira ini sangat positif sekali. Kami dari pemerintah, tentu sangat merespons baik. Mudah-mudahan pertemuan seperti ini bisa selalu dilakukan, sehingga bisa menjadi solusi dalam setiap permasalahan ketenagakerjaan,” kata Usman.
Hal senada juga disampaikan mediator HI, Abdul Salam. Menurutnya, diskusi-diskusi ringan seperti itu perlu sering dilakukan, guna saling sharing informasi tentang ketenaga kerjaan. Pada kesempatan itu, Salam mengusulkan ada semacam pencerahan kepada pengusaha dan pekerja tentang aturan ketenaga kerjaan. “Selama ini masih banyak pengusaha yang belum tahu soal aturan ketenagakerjaan,” katanya.
Dari serikat pekerja juga mendukung adanya pertemuan rutin antara pengusaha, pemerintah dan serikat. Pertemuan rutin dinilai bisa menjadi solusi permasalahan ketenagakerjaan. “Kami sudah membentuk aliansi, untuk penyelesaian ketenagakerjaan dengan cara dialog. Turun ke jalan sudah tidak efektif menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan,” kata Suprianto.(*)
