MORUT – Dua bersaudara, MK (20) dan SL (19), nekat membunuh ayah kandung mereka, AL (48), di Desa Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Selasa (1/4/2025).
Motif pembunuhan ini diduga karena korban sering mabuk dan melakukan kekerasan terhadap ibu serta adik perempuan kedua pelaku.
Menurut Kapolres Morowali Utara AKBP Reza Khomeini, kedua pelaku mengaku telah lama menyimpan dendam terhadap ayah mereka.
AL ditemukan tewas di lokasi kejadian setelah diserang bertubi-tubi dengan senjata tajam oleh kedua anaknya.
“Motifnya karena korban sering mabuk dan memukul ibu serta adik perempuan para pelaku. Dendam ini telah dipendam sejak lama,” ujar Reza kepada wartawan, Rabu (1/4).
Sebelum kejadian, MK dan SL sempat singgah di Desa Tomata untuk meminjam parang dari warung milik JL dengan alasan akan digunakan untuk memotong ular.
Setelah itu, mereka menuju Desa Lembontonara dan menemukan motor ayahnya terparkir di depan sebuah warung.
Pelaku MK menghampiri korban dan langsung mengayunkan parang. Korban sempat menangkis serangan tersebut, tetapi SL kemudian menebas kepala bagian atas korban dari belakang.
Serangan itu membuat korban jatuh, lalu MK kembali menebas wajah dan leher korban hingga tewas.
“Pelaku MK menyusul menebas korban sebanyak dua kali di bagian muka dan leher sebelah kiri,” ungkap Reza.
Setelah melakukan aksinya, kakak beradik ini melarikan diri ke Desa Tomata, Kecamatan Mori Atas. Namun, tidak lama berselang, keduanya berhasil ditangkap beserta barang bukti dan kini telah diamankan di Satreskrim Polres Morowali Utara.
Meski situasi kamtibmas tetap kondusif pasca kejadian ini, Kapolres Morut tetap mengimbau agar semua pihak tetap menahan diri.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap menahan diri dan kasus ini kita proses sesuai hukum yang berlaku,” sebut Reza.
Sementara itu Kepala Desa Lembontonara, Mohammad Sobirin mengkofirmasi bahwa korban adalah warga Tomata, saat itu korban menemui istrinya yang sedang membantu warga Lembontonara sembari mampir di warung.
Menurut Sobirin, warga baru mengetahui adanya kejadian pembunuhan tersebut karena tidak terdengar suara perkelahian atau pertengkaran.
“Setelah pelaku keluar naik motor ke arah Tomata baru warga tahu kalau ada peristiwa pembunuhan,” jelas Sobirin dalam sebuah whastApp group warga Morut, Rabu (2/4/).
Mengetahui kejadian itu, warga membawa korban ke Puskesmas Tomata dan melapor ke Polsubsektor Mori Utara.
Mendapatkan laporan tersebut, Kapolsek Mori Atas Iptu Saparudin bersama anggotanya serta aparat TNI langsung melakukan penangkapan MK dan SL dalam waktu 30 menit setelah kejadian.
Motif pembunuhan yang diakui MK dan SL justeru mengundang reaksi beragam dari masyarakat. Banyak warga yang menduga motif tersebut sebagai upaya pembelaan diri.
Warga menyebut, korban adalah seorang ayah yang bertanggung jawab. Meski mendidik anak-anakmya secara keras, namun warga belum pernah melihat korban memukuli anaknya hingga berlebihan.
Bahkan, salah satu warga memosting momen di mana korban mengucapkan selamat ulang tahun kepada salah satu anaknya itu. (ham)
