04 November 2025
25.4 C
Palu

Wagub Sulteng Kukuhkan Forum Profesi Kesehatan, Harap Turunkan Stunting dan Cegah AKI-AKB

Must read

EMBAN AMANAH : Pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Profesi Kesehatan Sulawesi Tengah yang diketuai oleh Dr dr Ketut Suarayasa M Kes MH, Sabtu (26/4) di Gedung Pogombo, Palu. FOTO : MUGNI SUPARDI

PALU – Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah dr Reny A Lamadjido Sp PK M Kes resmi mengukuhkan pengurus Forum Komunikasi Profesi Kesehatan Sulawesi Tengah yang diketuai oleh Dr dr Ketut Suarayasa M Kes MH, Sabtu (26/4) di Gedung Pogombo, Palu.

Kegiatan pengukuhan ini juga dirangkaikan dengan seminar kesehatan bertajuk “Berani Sehat: Bersinergi Cegah Stunting dan Turunkan AKI_AKB”.

Untuk diketahui, forum ini gabungan dari beberapa profesi kesehatan yang ada di Sulteng diantaranya dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, apoteker, ahli gizi, ahli kesehatan masyarakat, dan ahli kesehatan lingkungan.

Selanjutnya psikolog, sarjana kesehatan masyarakat, promotor dan pendidik kesehatan masyarakat, ahli teknologi laboratorium medik, rekam medik dan informasi kesehatan, ahli farmasi, elekteromedis, otometris, fisioterapi, teknisi pelayanan darah, radiografer, dan terapis gigi mulut.

“Saya berharap bisa membantu pemerintah provinsi di dalam pencegahan dan penurunan stunting. Terima kasih kepada ketua forum dan seluruh forum komunikasi profesi kesehatan,” kata dr Reny.

Kata dr Reny, stunting banyak dipengaruhi oleh angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Olehnya itu, jika memang ada ibu hamil yang berisiko misalnya hipertensi, untuk mendapatkan perhatian dan pengawasan khusus bisa membangkitkan kembali cara-cara seperti dulu yakni diberikan tanda dengan bendera.

“Karena kita ingin supaya mengurangi minimal tidak ada kematian ibu, kematian bayi,” harap Wagub.

Wagub juga mengajak seluruh anggota forum komunikasi profesi kesehatan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi kesehatan.

“Saya berharap forum ini menjadi wadah yang efektif untuk bertukar informasi dan pengalaman antar profesi,” sebut Wagub.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Profesi Kesehatan Sulawesi Tengah dr Ketut Suarayasa mengatakan, untuk sementara ada 20 organisasi kesehatan yang tergabung dalam forum dan mungkin ke depan akan ada tambahan lagi.

Kata dia, terdapat dua program besar baik itu internal maupun eksternal. Di internal, forum ini harus memperkuat kompetensi masing-masing dan kolaborasi. Karena tidak mungkin satu permalasahan kesehatan hanya diselesaikan oleh salah satu organisasi profesi.

“Yang kita didikan sejak mahasiswa, kita harus memberikan contoh bahwa kita organisasi profesi menjadi satu teamwork,” kata dr Ketut.

Untuk eksternal, forum ini dari aspek pengabdian harus memberikan sesuatu kepada masyarakat dan pemerintah, dalam hal ini forum komunikasi profesi kesehatan mendukung program kesehatan Gubernur yakni Berani Sehat. Khususnya fokus untuk pencegahan stunting dan penurunan AKI-AKB.

“Karena fokusnya disitu kita sepakat juga mengambil lokus, tidak mungkin semua kabupaten kita kerjakan, jadi tahun ini kita fokus di Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala untuk diintervensi. Juni kita action, Mei ada Fun Run untuk sosialisasi kegiatan,” jelas dr Ketut.

dr Ketut menambahkan, bentuk intervensinya nanti seperti apa, itu adalah hasil dari kolaborasi beberapa profesi.

Misalnya dari ikatan elektromedis bisa melakukan kalibrasi alat, dari fisioterapi dapat melakukan rehabilitasi untuk anak-anak yang mungkin habis stunting ada gangguan tumbuh kembang, kemudian himpunan psikologi bisa mengedukasi dan dokter untuk pemeriksaan.

“Nanti kita mengeluarkan satu program yang berkesinambungan dan melibatkan adik-adik mahasiswa kesehatan,” tutupnya.(acm)

-IKLAN-spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest article

More articles

WeCreativez WhatsApp Support
Silahkan hubungi kami disini kami akan melayani anda 24 Jam!!